Tragedi
yang menimpa Germanwings menyisakan banyak luka di hati para keluarga korban.
Kecelakaan maut yang merenggut nyawa 150 orang itu sungguh mencengangkan dan
membuat mata dunia tertuju pada Pengunungan Alpen. Hingga saat ini, evakuasi
dan penyelidikan kasus tersebut masih terus dilakukan.
Andreaz Lubitz yang diduga memiliki riwayat penyakit
depresi, dengan sengaja menjatuhkan pesawat yang dikendalikannya. Sebelum
kecelakaan ini, Andreaz sempat mengatakan kepada mantan pacarnya bahwa dia akan
melakukan sesuatu yang membuat namanya dicatat oleh sejarah. Ternyata Andreaz
salah. Dia bukanlah satu-satunya pilot yang melakukan aksi bunuh diri. Berikut
beberapa pilot yang pernah melakukan aksi bunuh diri yang pernah tercatat
sejarah.
1. Herminio dos Santos Fernandes, Mozambique
Dua tahun sebelum Andrea Lubitz mengeksekusi rencanya
gilanya, seorang pilot asal Mozambique ternyata telah memikirkan hal yang sama.
Dalam sebuah penerbangan yang diisi 33 orang, Mozambique Airlines jatuh dan
hangus hingga tidak berbentuk lagi. Kapten Herminio dos Santos Fernandes adalah
orang yang bertanggung jawab atas tragedi ini.
Penerbangan
TM470 sedang menuju Angola pada tahun 29 Nopember 2013, ketika tiba-tiba
pesawat jatuh ke hutan hujan di kawasan Taman Nasional Bwabwata di Namibia.
Enam kru kapal dan 27 penumpang termasuk warga negara asing dari Perancis,
Brazil dan China terbunuh dalam aksiden itu. Dos Santos Fernandes diketahui
mengurung dirinya sendiri di dalam kokpit dan mengabaikan sinyal bahaya yang
telah diterimanya.
2. Tsu Way Ming, SilkAir yang Berangkat dari
Indonesia
SilkAir dengan nomor penerbangan 185 lepas landas dari
Jakarta, Indonesia pada 19 Desember 1997. Cuaca hari itu sangatlah cerah dan
pesawat sedang menuju Singapura. Kondisi pesawat juga ada dalam keadaan prima
karena armada yang digunakan termasuk armada baru.
Namun,
pesawat ini menukik dan jatuh ke dalam sebuah sungai di Pulau Sumatera setelah
beberapa saat terbang. Kecelakaan ini menewaskan setidaknya 104 orang. Saat
dilakukan penyelidikan, ternyata sang pilot, Tsu Way Ming mengalami masalah
keuangan karena kredit rumah yang macet. Sebelum kecelakaan tersebut terjadi,
Ming meminta kepada sebuah perusahaan asuransi agar istri dan anaknya tidak
diwarisi hutang rumah jika dia meninggal.
3. Seiji Katagiri, Japan Airlines
Pada tahun 1982, Seiji Katagiri, Kapten pesawat yang kala
itu berumur 35 tahun, meninggalkan pesawatnya yang lepas kontrol. Pesawat Japan
Airlines tersebut akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke laut. Dari 174
orang yang ada di pesawat tersebut, 24 di antaranya meninggal dunia.'
Menurut
laporan, Katagiri sedang berada dalam kondisi “terguncang” kala mengendalikan
pesawat. Dia ditemukan menangis kencang-kencang di dalam kokpit. Dia mematikan
dua dari empat mesin pesawat, namun seorang petugas berhasil mengambil alih
pesawat tersebut. Namun, sayang sekali pesawat akhirnya jatuh ke Tokyo Bay.
Katagiri ditemukan selamat.
4. Vladimir Serkov, Penyebab Bencana di
Bandara Severny
Pagi hari pada 26 September 1976, Vladimir Serkov
melakukan lepas landas tanpa izin di Bandara Severny, Rusia. Dia berkeliling
dengan pesawat tersebut mengelilingi kota Novosibrirsk, dengan jarak terbang
yang sangat rendah dan dekat ke pemukiman warga. Dan akhirnya, pesawat tersebut
membentur sebuah bangunan. Serkov tewas dalam kecelakaan itu dan ikut
menewaskan empat orang lainnya.
Dalam
sebuah investigasi, diketahui bahwa ternyata mantan istri Serkov tinggal di
gedung yang ditabraknya tersebut dengan anak mereka. Dia ingin membalas dendam
kepada istrinya sekaligus ingin mengakhiri hidupnya. Namun ternyata, baik istri
dan anak-anak Serkov sedang tidak berada di gedung tersebut.
5. Andreas Lubitz, Tragedi Germanwings
Pada 24 Maret 2015, Airbus A320 terbang dari Barcelona
menuju Dusseldorf. Pesawat tersebut membawa 144 penumpang dan enam kru di
dalamnya. Semua orang di dalam pesawat tersebut meninggal karena jatuh dari
altitude 38.000 kaki.
Lubitz
mengambil alih pesawat ketika kapten pesawat sedang keluar kokpit untuk buang
air kecil. Ketika pilot sedang berada di luar kokpit, Lubitz mengunci dirinya
sendiri di dalam kokpit, yang telah dirancang untuk tidak bisa dibuka dari luar
lagi. Pilot berusaha mendobrak pintu kokpit namun gagal. Pesawat tersebut
akhirnya hancur berkeping-keping.
Demikianlah beberapa aksi bunuh diri para pilot yang
pernah tercatat sejarah. Sebagian besar dari mereka memang mengalami depresi
dan memiliki kelainan jiwa lainnya. Selain itu, goncangan dalam kehidupan juga
menjadi pemicu dari aksi yang merugikan orang banyak ini.
Dari kisah ini semoga kita bisa belajar akan pentingnya
arti tanggung jawab. Hal yang kita kira akan melukai diri kita sendiri, bisa
jadi melukai atau bahkan mengilangkan nyawa orang lain. Semoga kejadian seperti
ini tidak terulang lagi.
No comments:
Write comments